Senin, 29 Desember 2008

ponsel sebagai teknologi Budaya dan Budaya Teknologi

Telepon Seluler:
Teknologi Budaya dan Budaya Teknologi
(Studi Tentang Penggunaan HP di Berbagai Negara)

• Pada tahun 2006 terdapat sekitar 2,4 milyar HP terjual di dunia, lebih banyak dibandingkan penjualan komputer (GSM World, 2006).
• Ada lebih dari 350 milyar short message service (SMS) yang melintasi jaringan bergerak setiap bulannya (GSM World, 2006).
• Sebuah studi yang dirilis oleh GSM World (2007) memperlihatkan kenaikan 10% dari penetrasi teknologi bergerak yang meningkatkan 1,2% pertumbuhan ekonomi
• Akhir 2007, jumlah pengguna HP di dunia mencapai 3.2 Milyar (Castell, 2008)

Pasar Telekomunikasi Indonesia



Penetrasi Nirkabel Tahun 2007


Teknologi dan Budaya: Konteks HP

• Technology is extension of man dan the medium is the message (McLuhan, 1964).
• Dasar untuk mengatakan bahwa teknologi mendorong perubahan sosial yang sering disebut oleh technological determinism (LaRose & Straubhaar, 2006, 2008)

Teknologi dan Budaya: Konteks HP
ASPEK BUDAYA

tujuan, nilai dan kode etik, kepercayaan, kesadaran dan kreativitas
ASPEK ORGANISASI

Kegiatan ekonomic dan industri,
aktivitas profesional , pengguna dan konsumen, asosiasi perdagangan
ASPEK TEKNIS
Pengetahuan, ketrampilan dan teknik, alat-alat mesin, bahan kimia, sumber daya, produk dan limbah


• HP juga membantu menyelesaikan banyak halangan dalam mobilisasi politik dalam persiapan, pengerahan, koordinasi, dan sentimen massa.
• HP juga memiliki kekuatan yang kuat dalam mempromosikan kesempatan ekonomi.
• HP menjadi alat yang mampu melakukan tracking dan monitoring lokasi demi keamanan dan kenyamanan
• HP menjadi alat reproduksi sosial setiap hari
• HP menjadi alat konsumsi multimedia setiap hari
• Manusia dapat mengatasi multitasking baik dari tugas kognitif dan operasional dari penggunaan HP
• Penggunaan HP dapat dibatasi melalui regulasi atau aturan yang mengedepankan kepentingan norma publik, budaya, dan agama



ISTILAH
 Komunikasi : peristiwa pertukaran informasi atau berita yang berjalan dan terus menerus

 4 komponen terjadinya komunikasi : Pengirim berita (sumber), Pihak yang menerima berita, Isi berita, dan Media penyampai (transmisi)

 Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk benda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistim kawat, optik, radio, atau sistim elektronik lainnya.

 Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang diperoleh dari hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat

 Kebudayaan diciptakan dengan tujuan demi kepentingan dan peningkatan kesejahteraan hidup manusia

SEJARAH PERTELEPONAN
 2 Juni 1875, Alexander Graham Bel menemukan “electric speaking telepon”
 1888, Heinrich Hertz menemukan “perjalanan” gelombang yang melewati atsmosfir
 1910, Lars Magnus Ericcson menemukan peralatan Telegraph
 1921 Depertemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakanTelepon Mobile
 1967, Westerlund mendirikan perusahaan transmisi (NOKIA)
 1969, Telepon seluler dikomersialkan oleh AT&T
 1973, Motorola menciptakan telepon genggam

PERKEMBANGAN TELEPON DI INDONESIA
• 1974, TELKOM diberikan wewenang untuk menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum di Indonesia
• 1980, Indosat berdiri
• 1990, Berdirian perusahaan radio Panggilan
• 1995, Telkomsel berdiri sebagai perusahaan pertama seluler di Indonesia
• 2006, Smart Telecom berdiri sebagai perusahaan seluler CDMA 2000 1x terakhir di Indonesia

PERKEMBANGAN TELEPON DI INDONESIA


MOBILE DI DUNIA


MOBILE BROADBAND SERVICE
• Indonesia leads South East Asia” in adopting mobile broadband services
– Jumlah koneksi HSPA melebihi koneksi Fixed BB, 315,000 koneksi HSPA dibandingkan dg 300,000 koneksi fixed-broadband pada akhir 2007
– 5.5 juta pelanggan 3G (June 2008)

INTERNET

Indonesia – pengguna berat dari Mobile Internet
• Yahoo!Go
– # 1 in Asia
– # 3 Worldwide
• AdMob
– # 2 Worldwide
• myGamma
– # 1 Top ten list by advertising page view and percent year-on-year growth
• Opera Mini
– # 2 In Opera Mini worldwide traffic (63% traffic = social networking sites)
• Taptu
– In Taptu user base worldwide

SOSIAL NETWORK
• Friendster:
– #1 in Asia (12 juta anggota dari total 75 juta)


EVOLUSI TELEKOMUNIKASI

ROAD MAP TELEKOMUNIKASI (1)


ROAD MAP TELEKOMUNIKASI (2)




WORLDWIDE TELEKOMUNIKASI


BISNIS TELEKOMUNIKASI



Dipengaruhi oleh:
 Regulasi
 Kemajuan Teknologi
 Permintaan Pelanggan

DAMPAK PONSEL & TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI TERHADAP
EKONOMI & BUDAYA
• PENGARUH TERHADAP EKONOMI
• TELEKOMUNIKASI & BUDAYA
• PENGARUH PADA BUDAYA SOSIAL
• PENGARUH PADA BUDAYA BIROKRAT
• PENGARUH PADA BUDAYA BISNIS
• PENGARUH PADA PENDIDIKAN
REKOMENDASI
• Telekomunikasi sebagai pemicu budaya perlu dicermati dengan bijaksana
• Peran Pemerintah dalam menciptakan regulasi yang benar, bijak, dan melindungi masyarakat
• Masyarakat sebagai konsumen perlu melakukan filter terhadap budaya teknologi telekomunikasi yang “tidak sesuai” dengan budaya Indonesia

Minggu, 21 Desember 2008

TELEVISI

Sejarah Televisi
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)
Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)



Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasil yang berjalan baik, orang-orang mulai melihat kemungkinan untuk
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

Perkembangan
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang pakai pada umumnya.
Jenis televisi
Televisi analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog
Sistem televisi analog umum
NTSC
PAL
SECAM
Televisi digital

Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

Pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:
Perubahan lingkungan eksternal
Pasar TV analog yang sudah jenuh
Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
Perkembangan teknologi
Teknologi pemrosesan sinyal digital
Teknologi transmisi digital
Teknologi semikonduktor
Teknologi peralatan yang beresolusi tingggi
Keberadaan TV Digital di Indonesia

Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.

Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.


TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV)
Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV)
Direct Broadcast Satellite TV (DBS)
Pay Per View
Televisi internet
TV Web
Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD)
Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP)
Auto channel preset
Perekam Video Digital
DVD
CableCARD™
Pemrosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP)
LCD dan Plasma display TV Layar Datar
High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
The Broadcast Flag
Digital Rights Management (DRM)
Kelebihan Frekuensi TV Digital

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.

Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial

Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.
Kualitas Penyiaran TV Digital

Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Manfaat Penyiaran TV Digital
TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]
Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).
Transisi ke TV Digital

Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.

Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.

Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.

Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi
Konsekuensi Era TV Digital
Sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini adalah perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa berkisar 10.000 yen (sekitar 1 juta rupiah). Namun penulis menilai bahwa harga ini bukan harga mati yang tidak bisa ditekan alias bukan masalah yang besar dalam menyongsong datangnya TV digital beberapa tahun lagi (meski harga pada tahun 2006 ini, Tuner TV Digital di pasaran Jepang masih sekitar 25.000 - 50.000 yen).

Kemudian sedikit yang membedakan TV Analog dan Digital adalah sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog seperti pada Gambar 2. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya. Namun penulis menilai ini bukan halangan besar bagi diimplementasikannya TV Digital.

Sistem Pemancar TV Digital

Di seluruh dunia ada 3 standar TV Digital yaitu DTV (Digital Television, standar di USA), DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa) dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial, standar di Jepang). Semua standar di atas berbasiskan OFDM dengan error correcting code reed Solomon dan/atau convolutional coding dan audio codingnya adalah MPEG-2 Audio AAC untuk ISDB-T dan DTV dan MPEG-1 layer2 untuk DVB-T.

Lagi-lagi Jepang membuat standar sendiri dalam hal TV Digital ini, sama seperti yang mereka lakukan pada September 2005 lalu di Jerman (saat itu Jepang diberi kesempatan untuk mempresentasikannya setelah USA dan Eropa, IEEE PIMRC2005), bahwa Jepang juga ingin membuat standar sendiri untuk sistem komunikasi terbaru yaitu UWB (Ultra Wide Band) dengan pusat Riset saat ini di Yokohama.

Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-Tnya Jepang dikabarkan sangat fleksibel dan banyak punya kelebihan terutama pada untuk penerima yang bergerak (mobile reception) atau boleh kita katakan bahwa ISDB-T lebih tahan terhadap efek Doppler. ISDB-T yang merupakan satu dari dua saudaranya yaitu ISDB-S (untuk transmisi lewat kabel) dan ISDB-S (untuk satelit), juga bisa diaplikasikan pada sistem dengan bandwidth 6,7MHz dan 8MHz.

Fleksibilitas ISDB-T bisa kita lihat juga dari mode yang dipakai yaitu mode 1 untuk aplikasi mobile SDTV, mode 2 untuk aplikasi penerima yang mobile dan fixed HDTV/SDTV dan Mode 3 untuk yang khusus penerima fixed HDTV/SDTV. Semua data modulasi fleksible untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Kemudian perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut TMCC (Transmission and Multiplexing Configuration Control).

Selasa, 16 Desember 2008

konvergensi teknologi

Konvergensi Dan Budaya Masyarakat Masa Depan
- Berkembangnya teknologi informasi (information technology / IT) semenjak akhir milenium kedua telah menyebabkan sejumlah perubahan mendasar dalam kehidupan manusia masa kini.Perubahan tersebut muncul seiring lahirnya mekanisme baru dalam berkomunikasi yang ditandai dengan penggunaan multimedia dimana teks, suara, gambar atau grafis dapat diakses sekaligus ke dalam seperangkat media. Masyarakat masa kini dapat mengakses informasi secara cepat dan lengkap melalui penggunaan alat komunikasi seperti telepon rumah, telepon genggam, televisi, komputer, dan berbagai media elektronik lainnya yang telah dilengkapi dengan jaringan internet

BERITA - internalmedia.wordpress.com -


Konvergensi dan budaya masyarakat

Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G).
Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media sesungguhnya bukan saja memperlihatkan kian cepatnya perkembangan teknologi. Konvergensi mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan. Perubahan ini ditandai dengan meningkatnya penggunaan media konvergen secara luar biasa. Sebutlah misalnya di Amerika Serikat; dalam laporannya “The Emerging of Digital Economy” pada Mei 1998, US Department of Commerce menyebutkan bahwa dalam tempo 4 tahun saja internet telah mencapai 50 juta pengguna. Angka ini tentu saja fantastis mengingat televisi butuh waktu selama 13 tahun, komputer 16, radio 38 tahun, dan telepon 74 tahun untuk dapat mencapai jumlah pelanggan yang sama (Mengko, 2001).
Di samping itu, berkat kemajuan teknologi informasi pula, biaya maupun infrastruktur yang diperlukan untuk dapat mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke tahun. Sebut saja desktop maupun notebook yang sekarang ini laris manis bak kacang goreng karena disamping harganya yang makin terjangkau juga fasilitas yang disediakan juga makin canggih.
Secara khusus, konvergensi teknologi informasi menyebabkan bergesernya pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola lembaga bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan, maupun dalam melakukan perdagangan. Sejalan dengan itu, kini kita akrab dengan aktivitas bisnis baik perdagangan maupun perbankan yang akrab kita kenal dengan sebutan e-commerce dan e-banking. Di sektor pemerintahan saat ini telah dikenal istilah e-government.
Di sektor komunikasi massa, konvergensi teknologi informasi memperlihatkan fenomena yang luar biasa. Jika dahulu aktivitas komunikasi massa hanya mengenal media cetak dan media elektronik, kini telah dikenal beragam media massa berbasis internet. Era konvergensi media komunikasi sekarang ini ditandai dengan luluhnya konsepsi lembaga pers yang sifatnya masif dan melembaga menjadi media interaktif yang aksesnya bersifat personal atau individual. Bahkan di negara maju semacam Amerika sendiri saat ini tengah berlangsung kecenderungan menurunnya pelanggan media cetak dan meningkatnya pelanggan internet. Diramalkan bahwa dalam beberapa dekade mendatang di negara tersebut masyarakat akan meninggalkan media massa tradisional dan beralih ke media konvergen. Ini juga berarti terjadi perubahan budaya konsumsi informasi masyarakat, dari masyarakat pembaca dan penonton pasif menuju masyarakat pembaca dan penonton aktif. Publik alias pengakses media konvergen sekarang ini tidak lagi dapat diatur dalam mengkonsumsi informasi media karena mereka cenderung memilih informasi yang paling mereka senangi atau paling mereka butuhkan melalui media konvergen.
Konvergensi teknologi komunikasi sekarang memudahkan wartawan online bekerja, karena berita-berita aktual dapat segera diedit sendiri dan segera dikirim dengan bantuan internet sehingga peran editor menjadi berkurang. Kemudahan lain termasuk produksi dan pengolahan gambar yang sekarang ini dilakukan secara digital menyebabkan waktu yang digunakan semakin singkat serta dapat disimpan dalam jumlah yang tidk terbatas. Teknologi seluloid untuk mengambil gambar obyek berita tanpa terasa telah ditinggalkan dalam dunia profesi wartawan.
Secara umum, konvergensi teknologi informasi sesungguhnya menyediakan keuntungan yang tidak terhitung bagi masyarakat luas. Keberadaan jaringan komputer yang melancarkan arus komunikasi konvergen sesungguhnya ibarat “information highway” alias jalan raya informasi yang menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengakses dan menggunakannya demi keperluan hidup. Sebagai jalan raya virtual, konvergensi teknologi informasi selayaknya dianggap sebagai infrastruktur penunjang kemajuan sebanding dengan jalan raya fisik yang telah berhasil menunjang pembangunan. Memang belum ada satupun teori sederhana yang dapat menjelaskan hubungan bahwa tersedianya infrastruktur informasi akan menentukan keberhasilan ekonomi suatu negara. Kendati demikian, pengalaman banyak negara maju memperlihatkan bahwa pada saat teknologi informasi dimanfaatkan secara optimal, masyarakat dapat menikmati ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan di negara-negara yang belum memanfaatannya. Dalam konteks ini maka konvergensi sesungguhnya mempunyai peran untuk menumbuhkan pelbagai kegiatan ekonomi. Dalam masyarakat informasi, sebuah adagium baru mengatakan bahwa kekuasaan ekonomi masa kini ditentukan oleh penguasaan informasi. Barang siapa dapat menguasai dan menggunakan informasi dengan baik, maka ia berpotensi untuk sukses secara ekonomi. Wallahu’alam bishowwab.

Konvergensi Teknologi Membuat Dunia Semakin Terintegrasi
Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat membawa dampak terhadap kehidupan social masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh media adalah perbedaan nilai- nilai dalam masyarakat. Dalam menanggulangi munculnya perbedaan nilai dalam masyarakat, kolaborasi massa muncul sebagai solusinya. Dengan berkolaborasi, orang dapat bekerjasama menghasilkan sebuah inovasi yang hasilnya dapat dinikmati secara komunal. Salah satu gejala munculnya kolaborasi massa pada masa kini adalah munculnya bentuk web baru. Bentuk web yang baru ini lebih interakatif di mana setiap orang yang memiliki akses terhadap website ini dapat berpartisipasi di dalamnya sehingga informasi menajdi semakin mendalam. Saat ini dapat kita lihat banyak sekali situs- situs forum komunitas yang membahas mengenai sesuatu sehingga menjadi alternative baru untuk seseorang dalam mencari informasi. Hasil bentuk kolaborasi antarindividu ini disebut juga peer production. Bentuk peer production ini diantaranya adalah ideagoras, prosumer, new Alexandrians, open platform, global plant works, dan wiki workplace.
Dalam mass collaboration, kini masyarakat tidak hanya menonsumsi informasi dalam media interaktif. Mereka juga dapat berontribusi dengan memberikan informasi kepada kalayak lain. Untuk itu, saat ini khalayak tidak hanya berperan sebagai konsumen, melainkan juga sebagai produsen. Dalam kolaborasi massa, individu dikenal sebagai prosumer, di mana merek tidak hanya berperan sebagai konsumen, tetapi juga produsen.
Berbagai informasi yang masuk ke dalam website interaktif ini menghasilkan collective intelligence atau the wisdom of crowds. Ini merupakan kumpulan berbagai pengetahuan yang terbentuk dari berbagai macam pemikiran, pilihan dan penilaian- penilaian partisipan yang independen. Berbagai informasi yang masuk membentuk sebuah intelejensia kolektif di mana setiap informasi yang berasal dari kontribusi partisipan membentuk sebuah pengetahuan kolektif. Bentuk collective intelligence ini kerap kita lihat saat kita mengakses situs web wikipedia. Wikipedia merupakan sebuah collective intelligence di mana kita dapat mendapatkan informasi yang berasal dari orang lain yang memberikan informasi tersebut secara sukarela. Selain itu, kita juga dapat memberikan kontribusi dengan memberikan informasi ke dalam wikipedia yang akan dimanfaatkan oleh orang lain. Situs lain yang merupakan bentuk mass collaboration adalah youtube, Amazon.com, Kaskus.com, rapidshare.com, dll.
Open platform dibuat untuk membentuk sebuah tataran global dimana kelompok-kelompok dan peers dapat menciptakan sebuah nilai atau bisnis baru. Lain halnya dengan global plant floor dimana kekuatan tanpa batasan ruang dibuat dan dikuatkan untuk merancang sesuatu. Tempat untuk meningkatkan inovasi dan mengembangkan moral dengan mengabaikan hierarki organisasi yang sudah ketinggalan jaman merupakan pengertian dari wiki workplaces.

copyleft@irwansah.waena.org 2007